Aku melihat hujan yang jatuh bercucuran,
melihat diriku yang penuh penyesalan,
diriku yang penuh dengan keinsafan,
setiap detik memikirkan kesalahan,
tiap minit menilai segala kekhilafan.
Dulu,
pernah aku impikan keluarga yang bahagia,
punya cinta yang setia,
punya permata pelengkap cinta,
impian diidam tak jadi nyata,
dosa yang ditanggung buat diri merana.
Tak terlahir seorang arjuna,
tak wujud permaisuri jelita,
itu hanya mimpi saat diri memejamkan mata.
Percayakan setia ianya pergi tak terkata,
percayakan harapan ianya hilang sekelip mata.
Aku menangis pada satu kata-kata,
" mereka tidak berdosa, tapi mengapa mereka yang lebih terseksa? "
Cukuplah pada mencintai manusia,
yang dijaja dengan manisnya cinta,
saat diri hanyalah boneka,
yang diingini bila nafsu membuak di dalam jiwa,
pergi bila maruah hilang disumpah manusia.
Kita punya harga,
walau sedar tak pernah sempurna,
bukan bermakna kita percuma.
Cukuplah buang bayi merata-rata,
seolah kita buang najis bila kita suka.
Mereka juga ada rasa,
mereka tak pernah pula berdosa.
Cukuplah dengan dosa kita.
Sayang,
Tuhan itu ada.
Sayang,
Tuhan itu ada.
" Jangan letih mencari tangan untuk memimpin,
cukuplah sejadah tempat sujud untuk merintih."
Tak mengapa si kecil tak mengenal siapa ayahnya,
cukup ia mengenal siapa Tuhannya.
Sekurangnya,
setiap yang punya bapa akan hilang juga,
tapi setiap yang percaya pada Tuhannya,
Tuhan tak ke mana.
Dia sentiasa ada.
Sayang,
hentilah dengan tangisan.
Sayang,
cukuplah dengan penyesalan.
Tuhan itu ada. Tuhan itu ada.
Kembalilah.
Percayalah.
Tuhan menunggu sujud ikhlas darimu.
" Kita adalah manusia yang tak lekang daripada berbuat dosa. Dosa kerana cinta. Atau dosa selainnya. Jangan ditambahkan dosa yang sedia ada. Berkongsilah dengan segenap ruang yang kita masih ada."
Siapa tahu,
pemergian cinta memberikan kita cinta yang baru.
Cinta seorang yang tak berdosa.
Yang lahir atas dosa kita.
Yang sekurangnya akan mencuci dosa-dosa kita.
Dengan doanya.
Dengan aturan daripada- Nya.
2 comments:
like :D
thank you mr/mrs anonymous. :)
Post a Comment