Doa dan harapan,
buat kita percaya tiap musibah ada kesenangan.
Hari ini,
mentari bukan lagi menerangi hari,
ada keluarga yang masih berduka,
menanti pulangnya kasih tercinta.
Hari ini,
bulan juga rasa sendiri,
yang dinanti tiada juga pulang,
seakan hilang tempat berpegang.
MH370,
kau bukan burung,
bisa bebas terbang di udara,
muatanmu punya keluarga,
yang tak henti mengirimkan doa,
yang tidak henti menitiskan air mata.
Pulanglah,
bagai wira membawa emas.
Yang mengenggam kegembiraan.
Hilang suatu hari,
buat ramai yang menanti,
timbulnya spekulasi,
tiada menyerah usaha mencari.
Hentilah tanda tanya,
biar wujud ditatap mata,
pedulikan segala jenaka,
hentikan lambakan cerita.
Ada suatu masa,
harta bukan lagi punca bahagia,
cukup kasih tercinta,
bersama erat sepanjang masa.
Mungkin suatu masa,
segala kemungkinan menjadi pasrah,
takkan sekali mereka menyerah,
walau hati punya penat dan lelah.
Ada dugaan buat manusia,
kembali sujud pada yang Kuasa.
" Hilangnya di awan biru, buat manusia termangu-mangu,
ibarat fikiran seorang dungu, penat sudah mereka menunggu,
tunjukkan saja lokasi dirimu, tunggu di situ,
nescaya ramai yang menjemputmu. "
No comments:
Post a Comment